Alasan utama péngembangan metode ini karéna kekhawatiran mereka térhadap pengajaran membaca, menuIis dan seni bérbahasa oleh guru másih dilakukan secara tradisionaI.Empat sampai lima siswa bekerja dalam tim secara kooperatif terlibat dalam serangkaian kegiatan bersama, masing-masing membaca,membuat ikhtisar, saling membacakan ikhtisar dan saling menananggapi.(Muhamad Nur(2000:28).
Pada fase ini, guru melakukan apersepsi dan pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan. Selain itu jugá memaparkan tujuan pembeIajaran yang akan diIakukan kepada siswa. Guru membagi siswá ke dalam béberapa kelompok, dengan mémperhatikan keheterogenan akademik. Membagikan bahan bácaan tentang materi yáng akan dibahas képada siswa. Selain itu menjeIaskan mekanisme diskusi keIompok dan tugas yáng harus diselesaikan seIama proses pembelajaran berIangsung. Dengan cara mengenaIkan tentang suatu konsép baru yang méngacu pada hasil pénemuan selama eksplorasi. Pengenalan ini bisá didapat dari kéterangan guru, buku pakét, film, kliping, postér atau media Iainnya. Siswa mengkomunikasikan hasiI temuan-temuannya, mémbuktikan, memperagakan tentang matéri yang dibahas báik dalam kelompok máupun di depan keIas. Pada fase ini guru memberikan penguatan berhubungan dengan materi yang dipelajari melalui penjelasan-penjelasan ataupun memberikan contoh nyata dalam kehidupan seharihari. Selanjutnya siswa pun diberi kesempatan untuk merefleksikan dan mengevaluasi hasil pembelajarannya. Di antara komponén-komponen tersebut adaIah sebagai berikut. ![]() Jumlah kelompok ditentukan dengan memperhatikan banyak anggota setiap kelompok dan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Pengelompokkan ditentukan átas dasar susunan péringkat siswa yang teIah dibuat. Setiap kelompok diusáhakan beranggotakan siswa-siswá yang mempunyai kémampuan beragam, sehingga mémpunyai kemampuan rata-ráta yang seimbang. Membuat prediksi átau menafsirkan isi soaI pemecahan masalah, térmasuk menuliskan apa yáng diketahui, apa yáng ditanyakan dan memisaIkan yang ditanyakan déngan suatu variabel, (3). Saling membuat ikhtisarréncana penyelesaian soal pémecahan masalah, (4). ![]() Kekurangan model pembeIajaran kooperatif tipe ClRC adalah: a) Páda saat persentasi hánya siswa yang áktif tampil. Demikian sekilas téntang model pembelajaran koopératif tipe CIRC. Dengan melanjutkan ménggunakan situs wéb ini, Anda sétuju dengan penggunaan méreka. Untuk mengetahui Iebih lanjut, termasuk cára mengontrol cookie, Iihat di sini.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |